Instant Ramen Museum berada di Ikeda, yang merupakan tempat lahirnya apa yang kini dikenal sebagaimi (rament) instant. Adalah Momofuku Ando (1910-2007) yang pertama kali menemukan produk mi instant pertama di dunia, Chicken Ramen tahun 1958.
"Inilah cikal bakal industri mi instant dunia," kata Kazushige Tsutaya dari divisi Komunikasi Korporat Nissin Food Holdings. Lalu tahun 1971, Ando menemukan produk mie instan tipe gelas pertama di dunia, Cup Noodle.
Sejarah pendirian museum ditampilkan dalam panel secara kronologis disertai grafik, gambar, dan keterangan tertulis di lantai satu. Tepat di tengah ruangan terdapat replika gubuk dengan segala peralatan memasak, tempat Ando menemukan ramen instan pertamanya. Di seberang panel, pengunjung bisa mendapati berbagai produk mi instan yang dipajang berderet-deret dari lantai melengkung ke atap, seakan pengunjung sedang melewati terowongan mi instan.
Museum ini juga memajang mi instan pertama yang ikut meluncur ke ruang angkasa salam pesawat ulang alik Discovery bersama astronot Jepang, Soichi Noguchi, pada Juli 2005. Mi instan yang diberi nama Space Ram itu dibuat dalam 4 rasa, yaitu : Soyu, miso, curry dan tonkotsu.
Ada juga teater interaktif berbentuk mi gelas, memperkenalkan seluk beluk produksi mi instan dalam kemasan berbentuk gelas. Di sisinya terbentang sebuah peta, menggambarkan konsumsi mi instan di seluruh dunia. Indonesia menduduki posisi kedua sebagai konsumen terbesar mi instan setelah China.
Masih di lantai satu, ada sudut paling ramai dengan tawa dan aroma kuah mi instan yang diseduh air panas. Memasuki sudut ini, pengunjung akan diberi gelas kemasan mi instan warna putih berbahan styrofoam. Pengunjung diminta untuk menuliskan nama dan tanggal kedatangan di museum. "Silahkan diwarnai aau digambari apa saja yang disuka," kata salah seorang petugas museum. Maka pengunjung bebas mewarnai dan menggambar dengan sejumlah pensil warna yang telah disediakan.
Lalu, pengunjung diminta berbaris rapi, mengantre untuk mendapatkan mi instan dengan memilih rasa dan bumbunya sendiri sesuai selera masing-masing. Ada rasa ayam, bawang, sapi, makanan laut, dan sebagainya. Tutup gelas akan disegel, lalu gelas berisi mi instan selera sendiri itu dikemas dalam plastik dan bisa di bawa pulang.
Di lantai dua ada lokakarya untuk membuat mi instan sendiri. Pengunjung bisa membuat mi instan sendiri mulai dari mencampur tepung terigu, menguleni adonan, merebus mi, memberi rasa, sampai proses mengeringkan mi tersebut.
Kegiatan interaktif yang menyenangkan itu menyedot lebih dari 500.000 pengunjung pertahun. Anda bisa menikmatinya dengan biaya 300 yen atau sekitar Rp. 30.000,-.